Coret Bucket List Jatim 2018 ! Part III : Kota Batu Cosmodrom Planning Spontanitas - LunarV2 Trip

Sunday 20 January 2019

Coret Bucket List Jatim 2018 ! Part III : Kota Batu Cosmodrom Planning Spontanitas


Satu-satunya yang membuat penumpang lain tercengang adalah mengapa gue bisa tanpa teriak-teriak "kiri", angkot udah berhenti sendiri, ya iya lah.. dari terminal Kota Batu udah bilang ke supir angkot buat turun di Museum Angkut. Waktu menunjukan pukul 3 sore dan langit masih menunjukan birunya yang menandakan malam akan cerah penuh dengan bintang dan terang bulan. Angkot berhenti depan Museum Angkut, turun dari Angkot mata disuguhi dengan Rocket Apollo yang siap mengantar ke luar angkasa, yap kini Indonesia telah sanggup membuat Rocket Apollo untuk peluncuran ke Jupiter dengan letak Cosmodrom di perbukitan Kota Wisata Batu dan sampai saat ini media lokal belum ada yang meliput peluncuran tersebut, keterlaluan. 

Dari bawah terlihat banyak calon Astronot yang ber selfie terlebih dahulu sebelum melakukan misi hayalannya, sebuah peluang menjadi seorang Astronot bagi gue karena dimungkinkan mereka semua gagal dalam uji tes kesabaran, terlihat dari tingkah laku mereka yang tidak sabar untuk upload kesombonganya di medsos. Gue sendiri sebagai backpacker kere ikut serta dalam kegiatan gila tersebut dengan berjalan tegap menuju Museum Angkut.

www.lunarv2.com - Museum Angkut
"Mat pintu masuknya sebelah mana sih buat ke apollo ?" gue mencari pintu masuk
"Di atas tuh" sambil menunjuk ke arah balkon
"Harus bayar berarti ya ? beli tiketnya sebelah mana sih ?" gue bingung cari tempat tiketnya
"Tuh ada tulisan lobby" adek gue sambil menunjuk papan petunjuk
"Oke hayu lah"

Karena gue dateng pas musim liburan sehingga antrian tiket lumayan panjang, loker-loker berjajar disamping tempat antrian tiket yang ditujukan untuk menyimpan barang, harganya lumayan juga lah 15 ribu untuk sewa 1 buah loker, tapi hanya muat 1 buah tas backpack. Gue ngantri untuk membeli tiket masuk Museum Angkut.

"Harganya berapa mbak ?" gue bertanya dengan tangan ngocek dompet
"100rb/orang mas" jawab si mbak tukang tiket
"Hilih mahal juga, berdua 200rb dong ?" tanya gue
"Iya mas" jawabnya
"Kalo bertiga 300rb ya ?" tanya gue lagi
"Iya mas" jawabnya lagi
"Berarti kalo berempat 400rb ya ?" tanya gue, jujur paling suka pas denger si mbak ngomong iya mas
"Iya mas" jawab mbak tiket

Yang akhirnya gue akhiri percakapan gak bermutu tersebut dengan membeli 2 tiket masuk bersama tiket kamera, kamera juga harus bayar kalo mau masuk brew ! bayar 30rb ! bisa buat makan 2x 30 ribu mah ! dan jangan bawa makanan juga kalo mau masuk kedalem apalagi nasi padang dibungkus yang ujung-ujungnya jadi nyewa loker juga. Masuk museum kita langsung dihadapkan sama banyak kendaraan antik, dari mobil keluaran tahun 60, 70, 80 sampai mobil buntung keluaran 2012 ! Keliling-keliling di lantai dasar udah semua lalu mencari tujuan utama yaitu si apollo, baru naik ke lantai 2 yang merupakan balkon dipenuhi banyak pesawat juga apollo, Kennedy Space Center langsung melintas di pikiran gue setelah melihat balkon Museum Angkut ! tempat tersibuk untuk peluncuran wahana antariksa di Amerika, namun semua itu sirna ketika ada 

"Mas.. mas.. tolong fotoin dong" seorang mbak-mbak meminta bantuan ke gue.
"Iya.. sini mbak.." keren juga hp si mbak, gue kalah. Berharap mereka membayar gue untuk modal jajan backpackeran.

www.lunarv2.com - Oke 1.. 2.. 3..
Lihat betapa bahagianya keluarga cemara tersebut ketika gue foto dan lupa gue tagih bayaran dari tiap foto yang gue jepret, ekspektasi gue cuman satu jepretan foto namun mereka minta beberapa kali jepretan dan gaya, mulai dari gaya formal ala KTP, gaya foto keluarga, gaya bebas hingga gayakupu-kupu. Dan dengan ikhlas gue ngatur mereka semua agar bergaya sesuai perintah gue, lebih menarik ditambah gaya sedikit nyeleneh buat mereka sebagai hiburan buat gue yang gak dibayar sepeserpun.

www.lunarv2.com - Balkon Museum
Itu merupakan kali kedua gue diminta untuk foto di Museum Angkut, alhasil gue jadi ingin buka jasa foto keliling di Museum Angkut yang mungkin bisa nutupin biaya semesteran kuliah gue. Pemandangan kota, gunung, jalan semua terlihat sempurna dari tempat peluncuran apollo, sungguh indah kalo dilihat dari atas bukit Kota Batu itu. Sayangnya Museum Angkut tutup jam 8 malam pedahal pengen liat pemandangan tersebut dari balkon museum ketika malam hari. Semua kota terlihat dari atas balkon sana juga gunung yang berdiri kokoh dekat kota yang gue sama sekali gak tau nama gunung itu apa, gunung gagah dikelilingi oleh awan tipis dengan kota dibawahnya itu. Pengen coba tanya-tanya tentang nama gunung itu tapi para calon astronot gagal masih sibuk dengan selfie nya.

www.lunarv2.com - Kota Batu
Apalagi dekat museum ada bukit menjulang tinggi, ahh.. pokoknya keren lah ! Satu persatu tiap ruangan gue susuri namun hampir seperti gak ada ujungnya, adzan maghrib mulai berkumandang dan gue masih di ruang Gangster Town ! masih jauh buat keluar ! karena di Museum Angkut terdapat 9 ruangan besar yang tiap ruanganya berbeda tema. Menurut gue Museum Angkut adalah tempat yang keren untuk sombong, iya sombong.. soalnya banyak spot foto super kece disini untuk upload di Instagram, tapi gue juga bersyukur karena gak bawa cewek ke tempat ini, bisa dibayangin jalan yang lebih dari 700 meter dipenuhi spot foto kece dan lu bawa cewek ? bisa kagak pulang tuh ! apalagi ada Charging Station ngampar di beberapa ruangan, udah cukup gak bisa bayangin !

www.lunarv2.com - Kagak Tau
Pokoknya di tempat ini gak hanya gue yang narsis, sampe kakek-kakek lansia juga pingin foto sama patung lilin ratu elizabeth, iya ratu elizabeth ! Tapi yang paling menarik buat gue adalah bagian Gangster Town karena tempat tersebut paling populer di Instagram dan hari itu kepenasaran gue langsung terbalaskan, banyak sekali ruangan yang harus dilewati seperti Zona Pecinaan, Gangster Town, Batavia, Zona Eropa, Istana Buckingham, Las Vegas, Hollywood, Pasar Apung, Zona Nyaman dan Zona Teman. Jadi kalo sekali masuk sini semua daerah di dunia terjelajahi, gampang kan ? udah tinggal molor.. Langit sudah gelap dan udara mulai dingin, kita berdua menuju pusat kota dengan berjalan menyusuri jalanan yang menurun karena pusat kota berada di daerah lembah sambil sesekali bernyanyi-nyanyi.

"Sisa uang tinggal berapa ?" tanya adek gue sambil berjalan di trotoar
"700rb" jawab gue "di lu ada berapa yang receh buat angkot ?" gue nanya balik
"30rb" jawabnya

Iya, 700rb untuk berdua dan harus cukup untuk keliling 4 kota lagi (Batu, Malang, Surabaya dan Jogja) dengan waktu total 4 malam lagi, uang tersebut harus cukup atau gue bakal terjebak di Jawa Timur. Gue paling takut kalo nyebrang di Kota Batu, entah kenapa setiap ada orang nyebrang mobil di daerah sana malah nambah kecepatan seakan bakal dapet hadiah ketika nabrak orang, gila ! Hampir 4 kali gue mau ditabrak mobil saat nyebrang pedahal mobil masih jauh dan malah nambah kecepatan, itu yang buat gue kapok dan was-was nyebrang di Kota Batu. Keramaian mulai terasa ketika semakin dekat dengan alun-alun, pasar malam berjajar di sepanjang jalan dengan stand yang menjual berbagai makanan. Akhirnya kita sampai di pusat kota, karena perut perlu dimanja maka cari makanan. Masalah terindah setelah beres makan adalah kemana kita tidur ! alasan klasik yang dibalas dengan jawaban klasik, cari masjid !


Karena gue sebelumnya riset besar-besaran dan berpengalaman dalam setiap perjalanan gembel macam ni jadi tau tempat tidur yang pas buat di Kota Batu, Masjid.. iya Masjid Agung An-Nuur kayaknya pas buat tempat kita itikaf *bahasa lu itikaf*. Badan udah mulai terasa remuk, kaki pegel, mata ngantuk dan perut kenyang *alhamdulillah*, disaat itulah Masjid yang megah terlihat dan ada fasilitas mandi air panasnya juga ! Dipusat kota ada yang beginian ! sungguh ajaib ferguso. Ada tempat khusus untuk tidur disana, semodel rest area terbuka namun tidak diberi alas apa-apa hanya marmer dingin yang menjadi alas, tapi backpacker model gue dikasih kayak gini udah syukur minta ampun. Pemandangan indah terpancar ketika melihat banyak orang berjajar tidur disana, pemandangan mencolok terlihat ketika seorang ada yang membawa badcover ! niat bener bre ! lu numpang tidur atau pindahan ?!, lebih dari gue tuh niatnya ! namun dengan begitu tempat ini resmi menjadi tempat bermalam si gembel.

www.lunarv2.com - Masjid An-Nuur
Air panas memanjakan badan dari rasa pegal yang telah bersarang selama perjalanan, ah.. rasanya mustahil ini terjadi tapi beneran ada. Selama perjalanan gue ngegembel nemu air panas itu kalo gak di daerah vulkanik pasti ada di hotel, tapi ini di pusat kota. Jawaban dari pernyataan tersebut terlihat dari Water Heater yang menggantung disetiap wc umum, indah sekali dengan harga 8000 sudah bisa mandi air panas. Selain itu ada Charging Station diluarnya dengan membayar 2000 rupiah saja.
www.lunarv2.com - Toilet dengan Pemandian Air Panas
www.lunarv2.com - Charging Station
Rest area yang tadinya lumayan sepi ketika sebelum mandi namun saat pulang dari kamar mandi mendadak banyak orang numpang tidur juga, kadang semesta selucu itu. Setelah mandi mata begitu berat dan tak terasa sudah masuk mimpi dan itu hanya bertahan sampai jam 2 malam karena terbangunkan oleh hawa Kota Batu yang sangat dingin, seolah hawa dingin masuk kedalam lapisan baju paling dalam yang saat itu gue sendiri menggunakan baju 2 rangkap ditambah jaket namun hasilnya masih nihil. Gak kuat pokoknya dingin ! bangun dan berusaha masuk ke kolong meja karena disamping gue ada meja, herannya saat liat orang lain tidur begitu pulas di udara dingin termasuk adek gue. Di keadaan gue seperti itu kadang sesekali teringat memunafikan kenyamanan kamar yang selalu disepelekan, kasur empuk, selimut, laptop, wifi. Gak ada yang namanya marmer dingin karena dilapis karpet, gak ada yang namanya alas keras karena diatas tempat tidur kapuk, gak ada yang namanya kedinginan karena ada selimut. Ah pokoknya backpackeran membuat gue sadar kembali tentang kenyamanan kamar dirumah, bukan home sick tapi hanya sadar.

Pagi hari setelah solat, mandi dan beres-beres kita langsung capcus cari makan, yang murah aja cukup yang penting kenyang dan didaerah masjid agung banyak pedagang yang berjualan makanan pagi. Gue mulai menyortir makanan yang paling murah hingga mahal dan hasil dari usaha itu jatuh pada nasi kuning yang harganya 6000, yang penting kenyang. Alun-alun Kota Batu begitu sepi ketika masih pagi namun enak untuk dipakai jalan-jalan, kantor pelayanan yang berbentuk stroberi menandakan memang Kota Batu ditujukan untuk wisata seperti namanya "Kota Wisata Batu". Duduk santai ditaman dengan alunan musik Piknik 72, oh ya allah.. tambah santai hidup gue sambil tiduran dibangku taman, ini yang dinamakan merdeka dari segala hal. Liat anak kecil main di taman khusus anak-anak, cewek selfie-selfie, orang-orang ngobrol santai, langit biru, alunan musik taman dan petugas lagi sapu pagi-pagi rasanya jadi pengen lebih lama di taman Kota Batu.

Di Taman Kota Batu ada bianglala yang mulai beroprasi ketika sore hari, ini sangat iconic di Kota Batu karena letaknya yang berada di taman kota. Di taman kota pengunjung tidak boleh sembarangan untuk merokok karena dekat pusat informasi disediakan tempat khusus untuk pengunjung taman kota merokok. Jadi semahal apapun rokok kalian tetep harus ngenyot di bagian Smoking AreaI.

www.lunarv2.com - Smoking Area
Saatnya untuk pulang, gue putusin pacar untuk jalan menuju terminal Batu sambil liat-liat Kota Batu di pagi hari. Jalannya turun nanjak, kayak di Jepang gitu ditambah sepi jadi kayak di Jepang banget lah pedahal gue nya juga belum pernah ke Jepang cuman nonton dari Live Acton *ngenes*, sesekali delman berseliweran di jalanan yang sepi sambil mengangkut turis yang ingin plesir pagi. Jalan 1,5 Km lumayan lah gak kerasa kalo sambil menikmati Kota Batu di pagi hari mah, sampai akhirnya angkot ungu berhenti dan nunggu untuk gue untuk naik meninggalkan Kota Batu karena perjalanan harus di lanjut, Kota Malang yang belum tereksplor melambai-lambai mengajak gue untuk mengelilinginya. Hari itu gue ucapkan selamat tinggal pada Kota Batu semoga bisa berkunjung lagi. Memang inilah hasil yang disuguhkan oleh Planning dengan Spontanitas.

Bersambung ke Part IV : Warna-Warni Backpacker Malang
Sebelumnya Part II : Tangkai Belalang Sembah


6 comments:

  1. Malesnya ke Malang sekarang tempatnya nggak natural. Dikit dikit spot selfie, kan nggak bisa duduk duduk melamun manja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pedahal di malang juga banyak taman mbak, tapi lebih recommend ke kota batu kalau mau melamun manja.

      Delete
  2. pernah sekali ke Malang dan rencana pengen bawa keluarga ke sini, rasanya belum kelar explore semua sudutnya

    ReplyDelete
  3. Aku awal Desember ke Batu tapi nginap di Malang, jadinya jauh kalo mau ke museum angkut gara2 jalan yang macet. Dan pengen balik lagi karena kemarin baru ke museum angkut, sama candi Singosari. Pengen eksplor coban sama pantai, mupeeeng main air

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya jauh, emang suka macet sih daerah menuju Kota Batu kayak dari Banudng ke Lembang aja gitu.. apalagi pas liburan, beuh.. mending cari penginapan di Kota Batunya aja kalo gitu biar gak bulak-balik.. macetnya itu loh..

      Delete