January 2019 - LunarV2 Trip

Thursday 24 January 2019

Dari Pengingat Lupa Hingga Menjadi Tempat Bertanya

"Hallo kak, mau tanya biar bisa liburan murah ke luar negeri gimana ya kak ?" pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan pertama yang paling populer ditanyakan di tahun 2018 kepada saya disamping dari pertanyaan "Kak udah punya pacar ?" sebagai pertanyaan kedua terpopuler, dengan senang hati saya jawab pertanyaan tersebut walaupun sebenarnya sebagian jawaban dari setiap pertanyaan tersebut telah saya sematkan di beberapa artikel blog termasuk pertanyaan populer kedua, mungkin karena sudah terkubur di lapisan postingan yang paling dalam sehingga pembaca tidak menemukan jawaban tersebut. Tetapi meski pertanyaan itu diulang berkali-kali pun saya sangat senang untuk menjawabnya dengan harapan semoga jawaban dari pertanyaan tersebut adalah ibadah untuk saya disamping tips, trik dan ilmu harus dibagi-bagi.

Memang rasanya tidak terpikir sejauh ini, hingga akhirnya kini banyak pesan dari pembaca yang harus dibalas satu-persatu. Dahulu sebelum blog ini dibuat, saya sudah sering menuliskan perjalanan pada sebuah notes dari setiap perjalanan yang dilakukan karena kejenuhan saya terhadap kuliah, disamping saya orangnya pelupa menuliskan pada sebuah notes ditujukan untuk dapat menggabungnya dikemudian hari sehingga lebih mudah untuk dibukukan. Namun ada kendala dari penulisan pada notes, memang penulisan pada notes tidak memerlukan sebuah daya dan energi namun dibalik itu kendala yang sering didapat yaitu karena saya orangnya yang suka backpackeran terkadang sering mengabaikan kondisi dan situasi, dulu pernah saat backpackeran ke bali saya membawa notes dan pada saat itu hujan lebat yang pada akhirnya notes saya kebasahan dan harus menunggu kering untuk bisa dibaca atau menulis kembali, selain itu ada pula kejadian notes tertinggal dirumah ketika saya melakukan perjalanan sehingga tidak bisa menulis pengalaman perjalanan yang pada akhirnya pengalaman perlu diingat-ingat hingga pulang. "Kan ada smartphone, mengapa tidak dipakai ?" pertanyaan yang pasti terlintas ketika membaca ini, memang saya punya smartphone namun pada saat itu saya masih memiliki smartphone dengan kondisi yang tidak sehat dengan baterai mudah drop sehingga saya mencoba memperpanjang daya hidup smartphone dengan cara menggunakannya ketika butuh saja.


Dari hal itu dicarilah ide agar notes tersebut bisa dibawa kemana-mana, karena saya berlatar belakang pendidikan IT alhasil pemecahan masalah tersebut saya terapkan dengan menggunakan ilmu IT. Beruntung kita hidup di era digital yang memudahkan manusia untuk melakukan sesuatu termasuk tulis menulis. Ya, akhirnya masalah terpecahkan dengan saya menuliskan semua pengalaman backpackeran pada sebuah blog. Selain pengalaman backpacker bisa dibaca oleh pribadi, pengalaman tersebut juga bisa dibaca oleh orang lain sehingga dari semua perjalanan yang dilakukan tidak ada hal yang sia-sia. Dan akhirnya saya resmi menyandang gelar blogger.

Semenjak masalah tersebut terpecahkan saya semakin rutin menulis pada blog, setiap tulisan yang ditulis pada blog merupakan sebuah ekspresi saat jari menekan keyboard dan otak yang mencurahkan pikirannya. Kegiatan yang merupakan penyampaian ekspresi ternikmat sehingga membuat candu. Seiring waktu blog semakin berkembang dan pembaca semakin banyak, tidak terpikirkan di awal saat membuat blog ini yang akhirnya akan menjadi sebanyak itu. Lain di blog, instagram pun ramai dengan DM yang penuh tentang pertanyaan seputar backpacker. Terkadang itulah hiburan saya sebagai seorang travel blogger, membalas DM, komentar dan pesan WA tentang pertanyaan segala sesuatu terkait backpacker. Indonesia itu sebagian adalah pecinta traveling dan sebagian lagi adalah penikmat traveling modal minim ! ya, mereka menikmati traveling walaupun dalam perjalanannya terbilang belangsakan.

Maka munculah komitmen untuk menjadi travel blogger di era digital ini yang memberikan sebuah pengalaman nyata travel bergaya backpacker, karena saya mengerti bahwa sebagian pembaca adalah bernasib sama seperti saya yang memiliki keinginan tinggi namun memiliki modal rendah untuk mewujudkan perjalanan tersebut. Agar pembaca dapat menerapkan pengalaman saya yang telah dilakukan untuk mempermudah mereka menuju tempat yang diinginkan dengan biaya murah. 

www.lunarv2.com - Event Blogger di Cirebon
Dari hal itu saya semakin bangga menjadi seorang travel blogger di era digital ini dengan banyak hal yang mendukung mereka maupun saya untuk melakukan perjalanan, secara tidak langsung dari menjadi blogger saya mendapatkan jaringan pertemanan yang meluas, mulai dari sesama blogger, pembaca hingga event yang ditujukan khusus blogger. Namun menjadi travel blogger pun tidak selamanya manis, perlu modal untuk tetap bisa melanjutkan perjalanan yang telah dimasukan bucket list dan memang hal tersebut perlu dipikirkan. Selain pendapatan langsung dari pekerjaan sehari-hari adapun cara lain yaitu dengan keikutsertaan lomba yang diadakan khusus blogger, era digital sekali lagi menguntungkan blogger dengan adanya lomba-lomba untuk penulis-penulis digital. Lomba yang diadakan pun tidak hanya dari satu pihak saja, adapun lomba yang diadakan dari pemerintah, organisasi, lembaga ataupun dari sesama blogger contohnya pemilik blog nodiharahap.com yaitu mas Adhi Nugroho yang membuat kompetisi blogger sendiri untuk para  penulis digital. Bersyukurnya saya memiliki sebuah blog yang digunakan selain untuk menuliskan dan memberikan pengalaman saya pada orang lain, juga untuk diikutsertakan kompetisi yang sering diadakan kepada para blogger.

Itu semua adalah sebuah latar belakang, perjalanan dan kebanggan saya menjadi seorang blogger. 2 tahun telah berjalan menekuni profesi sebagai travel blogger dan semoga di tahun 2019 ini saya dapat terus mencoret bucket list yang telah ditulis, berjalan dengan semangat agar dapat konsisten memberikan tulisan yang bermanfaat, semoga tulisan saya tetap menjadi sumber informasi, inspirasi dan hiburan bagi pembaca. Maka dari itu mari kita berjuang bersama-sama di tahun 2019 ini.




#KompetisiBlogNodi  #NarablogEraDigital

Sunday 20 January 2019

Penginapan Murah di Surabaya ? Livinn Hostel Surabaya  Worth It Untuk Backpacker

Sekalinya gue nginep kalo gak harga murah ya harga promo, wajib banget dah. Seakan-akan berburu promo atau hal murah itu adalah sebuah tantangan bagi gue, sulit tapi menyenangkan. Memang gue suka yang gratis atau murah tapi gak murahan ! pandai-pandai lah liat fasilitas, banyak yang murah tapi murahan namun banyak juga yang mahal tapi murahan juga, kalo mahal tapi murahan mah mending ngegembel gue !

"Bang kalo yang murah tapi keren ada gak ? Yang full facilities gitu.." 

Ada ! gak ada yang gak mungkin, cuman butuh sedikit skil aja bisa semua itu didapet, secara gue juga pas backpackeran di Jawa Timur butuh yang namanya tidur di kasur karena beberapa hari tidur di marmer dingin yang keras dan yang gue dapet adalah pertama kasur empuk, kedua wifi kenceng, ketiga full ac, keempat breakfast, kelima privacy room, dan kelebihan lainya. 

"Caranya gimana bang dapet promo itu ?"

Oke gue bakal share sedikit deh pengalaman gue dapet harga murah itu, jadi waktu di Malang gue iseng-iseng buka website Agoda dan cari hostel terdekat di Surabaya yang deket sama Gubeng biar bisa langsung cabut pas hari keberangkatan ke Jogjakarta karena kereta berangkat dari Gubeng, nah dapatlah gue harga yang luar biasa murah yaitu 100.000/kamar/2 person, coba lu bagi dua sama temen lu jadi berapa ? 50.000/orang cuy ! murah lah kalo liat fasilitas yang ada mah ! Perlu diinget, gue ngomong gini bukan karena gue di endorse sama Agoda atau Livinn Hostel Surabaya tapi karena kewajiban gue menyuguhkan konten gembel, itu kan yang kalian mau ? gratis atau murah.


Iya, Livinn Hostel adalah sebuah akomodasi bertema kapsul tapi sebetulnya berbentuk kotak yang perkamar terdiri dari beberapa kapsul namun dengan privacy yang tinggi, pokoknya kalo backpackeran di Surabaya bisa lah ini recommend dari gue. Di dalem kamar terdapat 1 buah stop kontak, kalau mau makin gembel bisa bawa terminal kayak gue yang selalu bawa terminal cabang 3 kalo kemana-mana. Lalu type pencahayaan refleksi yang tidak silau dan elegan jika dilihat, terdapat lubang AC di bagian langit-langit kapsul namun tidak bisa diatur kedinginanya, terdapat 2 bantal dan selimut tebal, buat yang suka nulis atau bawa laptop ada juga meja yang bisa ditarik dari samping, dan kenapa gue sebut lebih privacy ? karena setiap gue sewa hostel suka tidak ada penutup atau gorden dan disini terdapat penutup kapsul yang bisa ditarik kebawah, backpacker mah udah cukup lah fasilitas model gitu !
www.lunarv2.com - Fasilitas
www.lunarv2.com - Kamar Gue
www.lunarv2.com - Penutup Kapsul
Sebenernya kamarnya luas tapi gue tidur sedikit majuan karena memang Hostel ini gak ada tempat nyimpen tas, banyak penghuni lain menyimpanya diluar, karena gue kamarnya di atas jadi tanya dibawa masuk aja.

www.lunarv2.com - Kamar Tetangga
www.lunarv2.com - Kamar Lain
www.lunarv2.com - Kamar Lain
Setiap pagi selalu ada breakfast dengan roti yang bisa dipanggang dahulu karena ada pemanggang roti di meja dengan pilihan selai Green Tea, Margarin juga Meises, tinggal pilih lah.. atau mau semua juga bisa ! Untuk minum ada air panas, dingin, kopi juga teh dengan gula terpisah dan tinggal menakar sendiri, tapi tenang semuanya gretong kecuali minuman yang ada di freezer itu mah harus bayar.. gue ngasih tau aja.

www.lunarv2.com - Segelas Teh Malam
Di lobby terdapat resepsionis yang stay sampai larut malam jadi jika ada apa-apa atau mau check-in pas larut malam mereka selalu standby. Ada tv juga di lobby dengan lobby yang luas dan banyak kursi untuk nongkrong, mulai dari depan tempat parkir, lobby, ruang santai. Jadi di Livinn Hostel Surabaya ada ruang santai terbuka di dalam hostelnya.

www.lunarv2.com - Lobby
www.lunarv2.com - Ruang Santai dan Smoking Area
Untuk kamar mandinya bersifat sharing kecuali yang sewa family room, tapi kamar mandinya bersih dan tempat untuk bab, mandi dan gosok gigi terpisah jadi gak jorok, airnya pun bersih dan segar lah.

www.lunarv2.com - Kamar Mandi
Jadi tips dari gue jika saat berpergian dan ingin penginapan murah pilihanya adalah Hostel karena harganya yang murah disebabkan bersifat sharing room, tapi tenang aja biasanya suka ada kumpul-kumpul pelancong jadi nambah teman kan ? udah harga murah fasilitas mewah nambah teman pula, mantap ! Dan hostel ini yang gue rekomendasi meski masih banyak juga hostel yang murah sekitar Gubeng tetapi gue baru coba yang ini dan belum coba yang lain jadi gue rekomen yang ini, masa iya gue rekomen yang belum pernah gue tempatin, gak etis dong. Jaraknya ke gubeng gak terlalu jauh sekitar 300 meteran. 

Yap, itu saran Hostel di Surabaya di daerah Gubeng, jika ada pertanyaan curat coret aja komentar dibawah atau follow ig gue @lunarv2 biar lebih update brew !
Coret Bucket List Jatim 2018 ! Part III : Kota Batu Cosmodrom Planning Spontanitas

Satu-satunya yang membuat penumpang lain tercengang adalah mengapa gue bisa tanpa teriak-teriak "kiri", angkot udah berhenti sendiri, ya iya lah.. dari terminal Kota Batu udah bilang ke supir angkot buat turun di Museum Angkut. Waktu menunjukan pukul 3 sore dan langit masih menunjukan birunya yang menandakan malam akan cerah penuh dengan bintang dan terang bulan. Angkot berhenti depan Museum Angkut, turun dari Angkot mata disuguhi dengan Rocket Apollo yang siap mengantar ke luar angkasa, yap kini Indonesia telah sanggup membuat Rocket Apollo untuk peluncuran ke Jupiter dengan letak Cosmodrom di perbukitan Kota Wisata Batu dan sampai saat ini media lokal belum ada yang meliput peluncuran tersebut, keterlaluan. 

Dari bawah terlihat banyak calon Astronot yang ber selfie terlebih dahulu sebelum melakukan misi hayalannya, sebuah peluang menjadi seorang Astronot bagi gue karena dimungkinkan mereka semua gagal dalam uji tes kesabaran, terlihat dari tingkah laku mereka yang tidak sabar untuk upload kesombonganya di medsos. Gue sendiri sebagai backpacker kere ikut serta dalam kegiatan gila tersebut dengan berjalan tegap menuju Museum Angkut.

www.lunarv2.com - Museum Angkut
"Mat pintu masuknya sebelah mana sih buat ke apollo ?" gue mencari pintu masuk
"Di atas tuh" sambil menunjuk ke arah balkon
"Harus bayar berarti ya ? beli tiketnya sebelah mana sih ?" gue bingung cari tempat tiketnya
"Tuh ada tulisan lobby" adek gue sambil menunjuk papan petunjuk
"Oke hayu lah"

Karena gue dateng pas musim liburan sehingga antrian tiket lumayan panjang, loker-loker berjajar disamping tempat antrian tiket yang ditujukan untuk menyimpan barang, harganya lumayan juga lah 15 ribu untuk sewa 1 buah loker, tapi hanya muat 1 buah tas backpack. Gue ngantri untuk membeli tiket masuk Museum Angkut.

"Harganya berapa mbak ?" gue bertanya dengan tangan ngocek dompet
"100rb/orang mas" jawab si mbak tukang tiket
"Hilih mahal juga, berdua 200rb dong ?" tanya gue
"Iya mas" jawabnya
"Kalo bertiga 300rb ya ?" tanya gue lagi
"Iya mas" jawabnya lagi
"Berarti kalo berempat 400rb ya ?" tanya gue, jujur paling suka pas denger si mbak ngomong iya mas
"Iya mas" jawab mbak tiket

Yang akhirnya gue akhiri percakapan gak bermutu tersebut dengan membeli 2 tiket masuk bersama tiket kamera, kamera juga harus bayar kalo mau masuk brew ! bayar 30rb ! bisa buat makan 2x 30 ribu mah ! dan jangan bawa makanan juga kalo mau masuk kedalem apalagi nasi padang dibungkus yang ujung-ujungnya jadi nyewa loker juga. Masuk museum kita langsung dihadapkan sama banyak kendaraan antik, dari mobil keluaran tahun 60, 70, 80 sampai mobil buntung keluaran 2012 ! Keliling-keliling di lantai dasar udah semua lalu mencari tujuan utama yaitu si apollo, baru naik ke lantai 2 yang merupakan balkon dipenuhi banyak pesawat juga apollo, Kennedy Space Center langsung melintas di pikiran gue setelah melihat balkon Museum Angkut ! tempat tersibuk untuk peluncuran wahana antariksa di Amerika, namun semua itu sirna ketika ada 

"Mas.. mas.. tolong fotoin dong" seorang mbak-mbak meminta bantuan ke gue.
"Iya.. sini mbak.." keren juga hp si mbak, gue kalah. Berharap mereka membayar gue untuk modal jajan backpackeran.

www.lunarv2.com - Oke 1.. 2.. 3..
Lihat betapa bahagianya keluarga cemara tersebut ketika gue foto dan lupa gue tagih bayaran dari tiap foto yang gue jepret, ekspektasi gue cuman satu jepretan foto namun mereka minta beberapa kali jepretan dan gaya, mulai dari gaya formal ala KTP, gaya foto keluarga, gaya bebas hingga gayakupu-kupu. Dan dengan ikhlas gue ngatur mereka semua agar bergaya sesuai perintah gue, lebih menarik ditambah gaya sedikit nyeleneh buat mereka sebagai hiburan buat gue yang gak dibayar sepeserpun.

www.lunarv2.com - Balkon Museum
Itu merupakan kali kedua gue diminta untuk foto di Museum Angkut, alhasil gue jadi ingin buka jasa foto keliling di Museum Angkut yang mungkin bisa nutupin biaya semesteran kuliah gue. Pemandangan kota, gunung, jalan semua terlihat sempurna dari tempat peluncuran apollo, sungguh indah kalo dilihat dari atas bukit Kota Batu itu. Sayangnya Museum Angkut tutup jam 8 malam pedahal pengen liat pemandangan tersebut dari balkon museum ketika malam hari. Semua kota terlihat dari atas balkon sana juga gunung yang berdiri kokoh dekat kota yang gue sama sekali gak tau nama gunung itu apa, gunung gagah dikelilingi oleh awan tipis dengan kota dibawahnya itu. Pengen coba tanya-tanya tentang nama gunung itu tapi para calon astronot gagal masih sibuk dengan selfie nya.

www.lunarv2.com - Kota Batu
Apalagi dekat museum ada bukit menjulang tinggi, ahh.. pokoknya keren lah ! Satu persatu tiap ruangan gue susuri namun hampir seperti gak ada ujungnya, adzan maghrib mulai berkumandang dan gue masih di ruang Gangster Town ! masih jauh buat keluar ! karena di Museum Angkut terdapat 9 ruangan besar yang tiap ruanganya berbeda tema. Menurut gue Museum Angkut adalah tempat yang keren untuk sombong, iya sombong.. soalnya banyak spot foto super kece disini untuk upload di Instagram, tapi gue juga bersyukur karena gak bawa cewek ke tempat ini, bisa dibayangin jalan yang lebih dari 700 meter dipenuhi spot foto kece dan lu bawa cewek ? bisa kagak pulang tuh ! apalagi ada Charging Station ngampar di beberapa ruangan, udah cukup gak bisa bayangin !

www.lunarv2.com - Kagak Tau
Pokoknya di tempat ini gak hanya gue yang narsis, sampe kakek-kakek lansia juga pingin foto sama patung lilin ratu elizabeth, iya ratu elizabeth ! Tapi yang paling menarik buat gue adalah bagian Gangster Town karena tempat tersebut paling populer di Instagram dan hari itu kepenasaran gue langsung terbalaskan, banyak sekali ruangan yang harus dilewati seperti Zona Pecinaan, Gangster Town, Batavia, Zona Eropa, Istana Buckingham, Las Vegas, Hollywood, Pasar Apung, Zona Nyaman dan Zona Teman. Jadi kalo sekali masuk sini semua daerah di dunia terjelajahi, gampang kan ? udah tinggal molor.. Langit sudah gelap dan udara mulai dingin, kita berdua menuju pusat kota dengan berjalan menyusuri jalanan yang menurun karena pusat kota berada di daerah lembah sambil sesekali bernyanyi-nyanyi.

"Sisa uang tinggal berapa ?" tanya adek gue sambil berjalan di trotoar
"700rb" jawab gue "di lu ada berapa yang receh buat angkot ?" gue nanya balik
"30rb" jawabnya

Iya, 700rb untuk berdua dan harus cukup untuk keliling 4 kota lagi (Batu, Malang, Surabaya dan Jogja) dengan waktu total 4 malam lagi, uang tersebut harus cukup atau gue bakal terjebak di Jawa Timur. Gue paling takut kalo nyebrang di Kota Batu, entah kenapa setiap ada orang nyebrang mobil di daerah sana malah nambah kecepatan seakan bakal dapet hadiah ketika nabrak orang, gila ! Hampir 4 kali gue mau ditabrak mobil saat nyebrang pedahal mobil masih jauh dan malah nambah kecepatan, itu yang buat gue kapok dan was-was nyebrang di Kota Batu. Keramaian mulai terasa ketika semakin dekat dengan alun-alun, pasar malam berjajar di sepanjang jalan dengan stand yang menjual berbagai makanan. Akhirnya kita sampai di pusat kota, karena perut perlu dimanja maka cari makanan. Masalah terindah setelah beres makan adalah kemana kita tidur ! alasan klasik yang dibalas dengan jawaban klasik, cari masjid !


Karena gue sebelumnya riset besar-besaran dan berpengalaman dalam setiap perjalanan gembel macam ni jadi tau tempat tidur yang pas buat di Kota Batu, Masjid.. iya Masjid Agung An-Nuur kayaknya pas buat tempat kita itikaf *bahasa lu itikaf*. Badan udah mulai terasa remuk, kaki pegel, mata ngantuk dan perut kenyang *alhamdulillah*, disaat itulah Masjid yang megah terlihat dan ada fasilitas mandi air panasnya juga ! Dipusat kota ada yang beginian ! sungguh ajaib ferguso. Ada tempat khusus untuk tidur disana, semodel rest area terbuka namun tidak diberi alas apa-apa hanya marmer dingin yang menjadi alas, tapi backpacker model gue dikasih kayak gini udah syukur minta ampun. Pemandangan indah terpancar ketika melihat banyak orang berjajar tidur disana, pemandangan mencolok terlihat ketika seorang ada yang membawa badcover ! niat bener bre ! lu numpang tidur atau pindahan ?!, lebih dari gue tuh niatnya ! namun dengan begitu tempat ini resmi menjadi tempat bermalam si gembel.

www.lunarv2.com - Masjid An-Nuur
Air panas memanjakan badan dari rasa pegal yang telah bersarang selama perjalanan, ah.. rasanya mustahil ini terjadi tapi beneran ada. Selama perjalanan gue ngegembel nemu air panas itu kalo gak di daerah vulkanik pasti ada di hotel, tapi ini di pusat kota. Jawaban dari pernyataan tersebut terlihat dari Water Heater yang menggantung disetiap wc umum, indah sekali dengan harga 8000 sudah bisa mandi air panas. Selain itu ada Charging Station diluarnya dengan membayar 2000 rupiah saja.
www.lunarv2.com - Toilet dengan Pemandian Air Panas
www.lunarv2.com - Charging Station
Rest area yang tadinya lumayan sepi ketika sebelum mandi namun saat pulang dari kamar mandi mendadak banyak orang numpang tidur juga, kadang semesta selucu itu. Setelah mandi mata begitu berat dan tak terasa sudah masuk mimpi dan itu hanya bertahan sampai jam 2 malam karena terbangunkan oleh hawa Kota Batu yang sangat dingin, seolah hawa dingin masuk kedalam lapisan baju paling dalam yang saat itu gue sendiri menggunakan baju 2 rangkap ditambah jaket namun hasilnya masih nihil. Gak kuat pokoknya dingin ! bangun dan berusaha masuk ke kolong meja karena disamping gue ada meja, herannya saat liat orang lain tidur begitu pulas di udara dingin termasuk adek gue. Di keadaan gue seperti itu kadang sesekali teringat memunafikan kenyamanan kamar yang selalu disepelekan, kasur empuk, selimut, laptop, wifi. Gak ada yang namanya marmer dingin karena dilapis karpet, gak ada yang namanya alas keras karena diatas tempat tidur kapuk, gak ada yang namanya kedinginan karena ada selimut. Ah pokoknya backpackeran membuat gue sadar kembali tentang kenyamanan kamar dirumah, bukan home sick tapi hanya sadar.

Pagi hari setelah solat, mandi dan beres-beres kita langsung capcus cari makan, yang murah aja cukup yang penting kenyang dan didaerah masjid agung banyak pedagang yang berjualan makanan pagi. Gue mulai menyortir makanan yang paling murah hingga mahal dan hasil dari usaha itu jatuh pada nasi kuning yang harganya 6000, yang penting kenyang. Alun-alun Kota Batu begitu sepi ketika masih pagi namun enak untuk dipakai jalan-jalan, kantor pelayanan yang berbentuk stroberi menandakan memang Kota Batu ditujukan untuk wisata seperti namanya "Kota Wisata Batu". Duduk santai ditaman dengan alunan musik Piknik 72, oh ya allah.. tambah santai hidup gue sambil tiduran dibangku taman, ini yang dinamakan merdeka dari segala hal. Liat anak kecil main di taman khusus anak-anak, cewek selfie-selfie, orang-orang ngobrol santai, langit biru, alunan musik taman dan petugas lagi sapu pagi-pagi rasanya jadi pengen lebih lama di taman Kota Batu.

Di Taman Kota Batu ada bianglala yang mulai beroprasi ketika sore hari, ini sangat iconic di Kota Batu karena letaknya yang berada di taman kota. Di taman kota pengunjung tidak boleh sembarangan untuk merokok karena dekat pusat informasi disediakan tempat khusus untuk pengunjung taman kota merokok. Jadi semahal apapun rokok kalian tetep harus ngenyot di bagian Smoking AreaI.

www.lunarv2.com - Smoking Area
Saatnya untuk pulang, gue putusin pacar untuk jalan menuju terminal Batu sambil liat-liat Kota Batu di pagi hari. Jalannya turun nanjak, kayak di Jepang gitu ditambah sepi jadi kayak di Jepang banget lah pedahal gue nya juga belum pernah ke Jepang cuman nonton dari Live Acton *ngenes*, sesekali delman berseliweran di jalanan yang sepi sambil mengangkut turis yang ingin plesir pagi. Jalan 1,5 Km lumayan lah gak kerasa kalo sambil menikmati Kota Batu di pagi hari mah, sampai akhirnya angkot ungu berhenti dan nunggu untuk gue untuk naik meninggalkan Kota Batu karena perjalanan harus di lanjut, Kota Malang yang belum tereksplor melambai-lambai mengajak gue untuk mengelilinginya. Hari itu gue ucapkan selamat tinggal pada Kota Batu semoga bisa berkunjung lagi. Memang inilah hasil yang disuguhkan oleh Planning dengan Spontanitas.

Bersambung ke Part IV : Warna-Warni Backpacker Malang
Sebelumnya Part II : Tangkai Belalang Sembah


Tuesday 15 January 2019

Ketika Punya Waktu 2 Jam di Cirebon Harus Wisata Kemana ?

Woyo.. waktu 2 Jam cukup buat apaan ?! Ketika kalian diberi waktu 2 jam saja untuk keliling kota kira-kira dipakai buat kemananya ? Wisata religi, wisata kuliner, jalan-jalan di alun-alun ? Yap, itu benar ! mending ke daerah yang udah jelas tempat wisatanya. Karena waktu yang mepet untuk jalan-jalan disarankan mengunjungi tempat wisata yang udah jelas bahwa itu tempat wisata, jangan yang lain-lain yang belum jelas, kayak gue nih udah jelas cowok baik yang setia. Punya waktu 2 jam untuk keliling kota mungkin gak akan bisa dipakai buat explore wisata tersembunyinya maka gue saranin buat yang udah jelas aja.

Jadi pengalaman itu gue alamin pas pulang dari event di Cirebon, pengen rasanya buat jalan-jalan di Cirebon seharian tapi apa daya besoknya kuliah jadi ya gue cuman punya waktu sedikit buat jalan-jalan di Cirebon. Pikiran gue langsung inget ke alun-alun Cirebon, gimana ya alun-alunya ? itu yang ada di benak gue dan otw lah gue beserta rombongan kurang waktu buat menjelajah Cirebon. Baru berjalan beberapa langkah keringet udah ngucur bagai orang habis nguli *soalnya gue pernah nguli*, Cirebon panas banget bos... tapi rasa penasaran gue tetep ada aja dan gak ilang-ilang jadi perjalanan terus dilanjut dari Stasiun Cirebon ke Alun-alun.

www.lunarv2.com - Masjid Agung Kota Cirebon
Mungkin ekspektasi gue tentang alun-alun nya terlalu tinggi kali ya ? atau ngebandingin sama alun-alun Ciamis, karena pas datang alun-alunya cuman lapangan luas didepan Masjid Agung Cirebon aja. Ya nggak salah sih, emang kan alun-alun itu adalah lapangan luas, tapi tetep worth it buat jalan-jalan sore karena semakin sore semakin rame alun-alunya. Seperti gue bilang tadi, didepan alun-alun ada Masjid Agung, yap.. jadi gak susah lah nyari alun-alun Cirebon mah yang pasti patokanya Masjid Agung Cirebon aja.

www.lunarv2.com - Angkringan
Lalu karena temen-temen gue pengenya nongki-nongki tuh sebelum pulang ke rumah masing-masing jadi kita nyari tempat nongki yang ternyata gak jauh dari alun-alun ada tempat untuk nongkrong asik. Bukan food court hanya sekedar warung angkringan yang biasa terdapat disekitar alun-alun. Formasi duduk lesehan menjadikan visualisasi buat harga makanan disana, udah bisa ketebak lah harganya yang pasti gak semahal di Pizza Hut atau Starbucks, tapi gue bener kan ?

www.lunarv2.com - Lesehan
Ya, waktu dua jam aja dipake jalan-jalan sebentar sama ngobrol sambil nongki-nongki bareng temen-temen gak bakalan kerasa. Dari awal juga udah pasti kurang lah buat menikmati Kota Cirebon dengan waktu dua jam doang, tapi yang pastinya daripada tidak sama sekali menikmati Kota Cirebon masih mendingan punya waktu dua jam untuk menyusuri kota yang memancing keringat tersebut.

Sunday 13 January 2019

Coret Bucket List Jatim 2018 ! Part II : Tangkai Belalang Sembah

Jika terhitung dari tanggal mangkir dari rumah, ini adalah hari ke 4. Iya, hari ke 4 ini gue udah berada di target bucket list pertama. Tapi karena nanti lanjut Trip ke Jogjakarta dari Surabaya berangkatnya maka gue memilih untuk keliling daerah Malang dulu, biar nanti ada spare waktu buat istirahat di Surabaya dan gak jauh juga dari Stasiun Gubeng. 

Gue datang jam 4 pagi, keadaan masih gelap dan dingin. kalo dibandingin sama di rumah mungkin jam segitu lagi tidur sambil dengerin emak gue ngaji subuh dan nunggu teriakan emak gue masuk kuping ketika adzan subuh berkumandang. Bisa jadi karena suara emak udah bersarang jadi dipaksa tidur lagi juga percuma, mending nyari mushola aja buat persiapan sholat subuh. Di stasiun Gubeng mushola ada di dalam area tunggu keberangkatan, jangan harap bisa tidur di mushola karena tempatnya yang penuh dengan orang dan lumayan sempit jadi pasti gak bakal bisa dipake tidur, diluar petugas keamanan juga udah pada liatin, kayak elang yang nyari mangsa buat santap sahurnya. 

"Mat duduk-duduk dulu disini lah sampe terang" pinta gue yang gak kuat masih ngantuk ke adek.

Sesudah sholat subuh yang alhamdulillah ternyata masih sama aja gerakanya kayak di kampung gue, sekalian nunggu langit mulai terang ya beres-beres dulu meski belum mandi juga soalnya masih bingung tempat buat mandi dimana. Duduk di ruang tunggu keberangkatan masih diperbolehkan, enak buat ngelurusin kaki sama cemil-cemil nunggu pagi tapi makin lama pandangan gue kuang-kunang karena kurang tidur, konsentrasi gue buyar dan fokus gue terbagi sama ngantuk juga sama mbak didepan gue yang bahenol. Akhirnya dunia gelap.

Pagi jam 6 kita berangkat keliling dulu sekitaran Gubeng yang niatnya mau beli tiket kereta Penataran untuk ke Malang, buat yang belum tau kereta Penataran yaitu kereta penghubung dari Surabaya sampai Belitar yang melewati jalur Malang dan harganya murah cuman 12.000, kalo di Bandung biasa disebut KA Bandung Raya atau kalau bahasa Cileunyi nya adalah KRD/kereta lokal. Pemesenan tiket harus langsung ke loket dan loketnya ada di Stasiun Gubeng Lama, jadi harus muter dulu karena gue terlanjur keluar Stasiun. Hari Minggu pagi di Surabaya masih kondusif, belum ada kemacetan atau hal yang membuat gue kesal. Jalanan masih sepi, tukang becak masih sering terlihat hilir-mudik pedahal lebaran masih jauh. Keadaan Surabaya daerah Gubeng Lama lebih mirip sama Jogjakarta tapi lebih modern dan teratur. Sampai di loket ditanya lah tentang ketersediaan tiket KA Penataran tersebut dan ternyata habis ! Lah terus gimana ? gue duduk sebentar cari planning baru.

"kita naik Tayo aja !" karena gak ada pilihan lain menurut gue.
"yaudah, terminalnya dimana ?" tanya adek gue

Gue cek maps dan ternyata Terminal Bungurasih jauh banget dari Stasiun Gubeng, opsi nakal naik grab melintas dan gue tepis dengan keras karena ongkosnya yang setara dengan 2x makan berdua.

"udah cari angkot dulu" sambil clengak-clinguk liat jarang sekali angkot. ah.. sue..

www.lunarv2.com - Jangan Tidur Disini
Karena belum makan jadi kurang fokus, jadi akhirnya balik lagi muter Stasiun Gubeng karena tukang makanan banyak di depan stasiun pertama gue keluar kereta. Melewati selokan, sekumpulan grab, dan ngantuk mulai menyerang lagi, sebelumnya sempet tidur cuman 15 menit di Gubeng. Ngantuk dipaksa jalan kaki malah kesandung, ah ini gak bisa dipaksa dan ketika itu gue nemu kubah masjid yang mengajak gue buat tidur disana, assalam.. deket juga rumah allah, baru kali ini gue girang liat masjid. Sampai depan Masjid banyak ojek online bergerombol disana dengan papan diatasnya - OJEK ONLINE DILARANG MANGKAL - , sebuah teknik pemasaran kekinian.

Masuk ke masjid gak ada siapa-siapa, semuanya terkunci dan hanya gerbangnya saja yang terbuka. Suasana mencekam mulai terasa pedahal masih pagi, mungkin karena masjidnya yang gelap. Mau minta izin gak ada siapa-siapa, karena gue orangnya mandiri akhirnya langsung tidur aja di teras sampingnya. Bangun-bangun gue liat jam set 8 dan ada marbot bermuka masam mundar-mandir lalu mengunci semua gerbang dari dalam. 

"Lah terus gue dikunci gitu ?"

Dia tetep mundar-mandir didalem sambil bersihin karpet masjid, gue bingung buat keluarnya karena takut pas nanya gue langsung dibacok. Aneh bener, maksudnya ngelarang gue tidur di masjid tapi pintu gerbang di kunci, terus gimana caranya gue keluar kutil betmen ?!!! Beruntungnya ada pemuda yang mau ngeluarin motor dari masjid dan gue ikut melipir keluar pas gerbanya dibuka, marbot itu dengan sigapnya mau nutup pintu gerbang biar gue gak kabur tapi gue dan adek gue udah keburu berada diluar, haha.. gue bebas coy... gue saranin jangan kalian tidur disana, jangaannn.. !!! Terlepas dari kandang singa, gue laper karena belum sempet makan dan makan deh gue sekitar situ. Dapet makanan yang lumayan murah yaitu pecel *bukan pecel lele* dengan harga 12.000 + Teh.

Peut Kenyang, hati riang dan nanya deh gue ke tukang warungnya. Stevannie, itu panggilan gue ke dia. 

"Mbok, kalo mau ke Malang gimana caranya ?" tanya gue ke tukang warung
"Dari sini, naik angkot T2 terus naik angkot lagi yang ke Wonokromo dilanjut ke terminal Bungurasih. Banyak tuh Bus dari sana ke Malang" jawabnya
"Oke makasih" Jawab gue

Baru berjalan beberapa langkah udah lupa lagi, gue nanyain lagi akhirnya ke tukang becak

"Pak, kalo mau ke Bungurasih naik apa ?" 
"Naik Damri dari persimpangan sono.. no.." sambil nunjuk gak jelas kemana
"Persimpangan mana pak ? sono dimana ?" tanya gue bingung
"Itu deket jalan gede disana" jawabnya
"Deket POM ?" tanya gue 
"Sebelah sananya lagi" jawabnya

Makasih Pak. Gue lanjut jalan ke tempat POM yang pernah gue lewatin dan disana nanya lagi tukang becak. *emang dasar gak kapok gue yak ?*

"Pak mau tanya, kalo mau ke terminal Bungurasih gimana caranya ya pak ?" tanya gue 
"Oh bisa naik angkot dari sini, nanti udah sampai Wonokromo dilanjut angkot kuning" Dengan sopan dia membantu gue dan dengan baik hati dia berhentiin angkotnya dan nitipin gue biar diturunin di Wonokromo lalu dilanjut Angkot kuning. Baik banget tukang beca itu. Di angkot, gue bingung gak tau turun dimana dan berharap supir angkotnya gak lupa amanat si bapak becak tadi. Setelah berluka-liku panjang akhirnya supir angkot nunjukin angkot terusan gue, dengan panik gue turun pas lagi berhenti di lampu merah dan nyari-nyari duit buat bayarnya di saku gue. 

"Mana sih duit receh, tadi ada disini ?"

Tinggal beberapa detik lagi mau lampu ijo duit gue ketemu dan dengan tangkas gue oper ke tukang angkot

"Makasih pak !" teriak gue
"Dek.. !!! dek..!!! Oy.. !!! Dek.. !!" teriak supir angkot

Gue yang berlari terus naik angkot terusan berfikir, itu tukang angkot masih manggilin gue mulu.. masa iya duit segitu kurang sih ? gue liat muka supir angkot yang teriakin gue dan..

"Bukan yang itu angkotnya dek, itu didepan.." teriak supir angkot

Astagfirullah gue salah naik angkot ! Dosaaa... dosa...

Angkot kuning melaju dengan mengikuti rel kereta disampingnya, jadi keinget bahwa gue pernah di posisi yang naik kereta, kalau gak salah pas mau ke Bali dan kini gue di posisi yang berada di jalur mobil, gue seneng bisa inget. Sampai di terminal ketemu orang kediri yang mau pulang dan dengan baik hatinya dia nganterin gue ke peron buat naik bus ke Malang dan dia lanjut ke peron yang ke Kediri. Ternyata terminal Bungurasih itu ramai banget ! Banyak bus dengan berbagai tujuan, iseng-iseng cari tujuan Tasik Bandung dan ternyata ada ! Gila, lengkap ! dan gue waktu itu gak nemu adanya calo, pokoknya bagus lah terminalnya. Perjalanan menuju Malang dipatok dengan tarif 14rb dengan bus Ekonomi AC, tapi emang enak sih bus nya. 

www.lunarv2.com - Terminal Arjosari
Perjalanan ditempuh selama 3 jam dengan melewati jalan tor Sidoarjo, gue berharap bisa liat lumpur lapindo tapi gak keliatan. Dijalan menuju Malang gue pake buat tidur yang pastinya gantian sama adek gue jaga barang bawaan, perjalanan terbilang cepat dan gue udah sampai di terminal Arjosari Malang. Akhirnya sampe, nyari kamar mandi ah.. sekalian solat Jumat di terminal. Biasanya di terminal ada WC umum yang sering buat dipakai mandi, gue udah biasa mandi di WC umum dan kebetulan di terminal ini airnya bersih dan dingin ! wajar gue belum mandi dari kemarin dan nemu air disini, betapa girangnya gue bagai orang pedalaman afrika yang baru nemu air setelah setengah hidupnya dihabiskan untuk menunggu air.

www.lunarv2.com - Angkot Menuju Malang Kota
Udah mandi dan jumatan langsung deh naik angkot tulisan AG untuk ke Kota Malang, angkotnya warna biru dengan tulisan AG. Gue juga gak tau artinya apa tapi yang pasti itu singkatan trayek atau singkatan "Aing Ganteng" mungkin aja kan ? Sampe juga di Kota Malang, depan Stasiun Malang gue turun, karena ada taman di depanya dan banyak pusat makanan. "Hidup Senang Kami Datang !" pertama gue makan dulu deh, Baso Malang ! biar greget karena makan Baso Malang langsung di Malang dan nemu warung baso yang ada di deket logistik KA.

"Coba mat" kata gue
"Yaudah ayo" jawab adek gue yang kelaparan
"Lu tanya coba harganya" Gue heran soalnya sepi
"13rb an katanya, mau gak ?" kata adek gue yang habis nanya
"Yaudah deh" tapi kok sepi ya ? heran gue

Dan jawabnya langsung keluar didalem mangkok baso. Basonya kecil sama sedikit lagi, mie nya versi orok monyet sama air yang begitu bening kayak aqua terminal. 

"Owhh... gini..." gue sabar, karena di kampung orang. *Iya lah.. kalo gue barbar kan entar digebukin*. Gpp, cukup buat sekarang aja ye gue kayak gini, ketipu gini. Gue makan basonya mau gak mau, perlahan lahan nambal lapar tiap gigitanya, lama-kelamaan gue seret.. aiiiirrr... dan sialnya gak dikasih air.

Beres makan langsung keluar dari kedai nyebrang menuju angkringan beli air sambil ngedumel

www.lunarv2.com -  Angkringan Depan Stasiun
"dah cukup, cukup, gak enak anjir ! Ntar lagi harus lebih jeli, mana krupuk yang lu tadi beli di bus udah layu lagi, kita jeli... kita jeli.." dumel gue
"kerupuknya layu, sakit juga ya ?" ade gue cengengesan
"lagian napa gak lu cek ? untung murah" Sabar gue dah... 
"kita ke Batu Malang yuk lah" celetuk adek gue
"Ide bagus, besok aja kita muter-muter Malangnya lah. sekarang kita kesana mumpung masih siang" jawab gue spontan. Dan dari sanalah planning spontanitas kita diuji.

Ya, saat itu kita udah kayak belalang sembah yang pindah dari daun ke daun, tangkai ke tangkai, dan menyerang dengan sangat cepat bedanya kita itu dari kota ke kota, tidur dari masjid ke masjid *sembahyang kagak, tidur iya* dan menyerang kesempatan begitu cepat. Oke didepan banyak angkot AL/ADL mangkal, banyak banget.. kayak yang males narik. Jadi kalau mauk ke Batu Malang harus naik angkot AL/ADL yang banyak mangkal di deket patung depan Stasiun Malang.

"Tunggu depanan dikit aja biar langsung ngenggg..."

Dan kami duduk-duduk gembel di trotoar jalan sambil nunggu angkot yang nunggu penuh dulu baru mau maju itu. Gue kecolongan, satu angkot ADL lewat. biarin aja lah nunggu lagi aja, dan lama menunggu kejadian kayak tadi pun terulang.

"Apa gak keliatan sama supirnya gitu ya ?" pindah tempat
"Tuh angkot AL !" teriak adek gue
"Gpp lah, kejar.." teriak gue

Angkotnya nyelonong terus dan berhenti agak jauh dari tempat kita berlari, yang ternyata nurunin penumpang. Dikira gue berhenti karena liat kita lari-lari, ah sue tuh tukang angkot. Akhirnya kena juga luuuuu....!!! Didalem angkot ngos-ngosan, ya iya lah.. lari-lari bawa tas segede anak bagong juga. Ternyata Kota Malang luas banget brew, naik angkot aja gak nyampe-nyampe tapi gak apa-apa lah kalo bayarnya sama, bayarnya cuman 5000/orang dibanding naik grab mah lebih murah angkot ! 

www.lunarv2.com - Terminal Landungsari
Terminal Landungsari itu tujuan pertama yang selanjutnya diteruskan mengunakan angkot Ungu ke Kota Batu, lumayan jauh juga perjalanan sekitar 1 jam sampai Terminal di Kota Batu dan dari terminal Kota Batu naik angkot lagi kalau mau ke Jatim Park atau Museum Angkut, nyeselnya gue pas tau ada angkot gratis dari Jatim Park untuk keliling Kota Batu dan bisa transit di Museum Angkut, yahhh.. tau gitu gue naik yang gratis. Gapapa lah yang penting udah sampe Kota Batu. Gue bingung mau lanjut kemana, dan dipilihlah Museum Angkut untuk wisata pertama, mumpung masih sore kan ? enak tuh di bukit sambil liat kota dari atas, hoho.. capcuss !!!

Thursday 10 January 2019

Coret Bucket List Jatim 2018 ! Part I : The Introduction, Ciee Nih Yeee..

Ujung judulnya gak enak banget ya ? gatel mata bacanya ! iya gapapa ini judul ter-ngehe yang pernah dibuat, sengaja gue kan lagi les bahasa Afrika, Ciee artinya Aku lalu Nih artinya Cinta dan Yeee... artinya Kamu Sayang. Ya di cerita gue kali ini bakal ada beberapa part *kayak facebook gue pas alay dulu yang terdiri dari beberapa part, najis...* yang bakal diceritain, panjang soalnya ! Dan part ini akan menceritakan perjalanan panjang dari Jakarta menuju Surabaya. Di tahun 2018 kemarin gue punya Bucket List untuk mendatangi Jawa Timur, udah lama penasaran sama Jawa Timur yang biasanya gue cuman bisa liat-liat kota Surabaya di Maps doang atau kalender tetangga. Kebun-kebun koaci di Malang yang diliat dari stalking instagram temen *hidiihh.. kasian..* , tapi emang aci udah jadi cilok.. rejeki mah gak kemana bray ! Haha.. 

Jadi ceritanya gue juara lomba Blog Content Writer dan dapet tiket kemana aja pake kereta dengan rute, jadwal dan kelas yang eksekutif ! Itu tiket udah kayak pintu kemana saja, tinggal gue minta pasti nyampe, wohoo... Gue cari deh rute kereta api terjauh dan termahal di kelas eksekutif *sultan mah bebas bray !* dan dapet rute Gambir-Gubeng Surabaya, PAS ! Tinggal ngurus kota mana aja yang kira-kira akan jadi sasaran gue di Jawa Timur selain Surabaya dan dapatlah kota Malang sebagai kota yang bakal gue kunjungi selanjutnya di Jawa Timur. 

Surabaya, pertama kali datang kenapa gue harus pilih Surabaya ? Selain secara pemberhentian keretanya yang bisa dilanjut ke kota Malang juga karena emang tiket eksekutif dari Jakarta cuman tersedia ke Surabaya doang buat minggu-minggu akhir tahun, gak tau kenapa ya ? setiap tiket yang berawal dari Jakarta suka cepet abisnya. Jadi sebelum gue pilih dari Gambir-Gubeng pun rute Gambir-Malang udah Sold Out. Alasan lainya untuk memilih kota Surabaya terlebih dahulu untuk dikunjungi adalah karena dilihat dari maps kota Surabaya lebih mudah untuk dijelajahi, terlihat dari bentuk kotanya yang blok-blokan terpisah jalan manandakan bahwa itu merupakan gedung-gedung yang tersusun berdasar blok.

Malang, kota pilihan kedua gue untuk dijelajahi di Jawa Timur setelah kota Surabaya. Milih kota ini karena emang Malang itu kota wisata tetapi lebih tepatnya gue ngunjungi malang karena gue penasaran karena emak gue selalu baca artikel tentang anggrek Malang melulu, kepo kan gue jadinya ! apa iya malang itu pusat peradaban anggrek ? untuk menjawab pertanyaan tersebut akhirnya kota ini masuk kedalam bucketlist gue. Selain dari alesan tersebut karena gue penasaran sama kampung warna-warni yang ada di Malang.

Batu Malang, ini sebenernya kota yang dikunjungin secara dadakan pas berada di Malang. Jadi sebelum melakukan planning gak ada niatan besar buat ngunjungin kota ini. Tapi pernah sepintas liat kota Batu Malang yang boleh juga buat dikunjungi, tapi cuman sepintas sebelum melakukan planning.

Yogyakarta, Memang bukan Jawa Timur tapi tempat ini bakal gue jadikan final Trip. Daerah ini gue liat selalu meriah melulu tahun barunya jadi ngiler gue pengen tahun baru di Yogyakarta. Gimana gak ngiler coba ? kembang api yang dipakai buat meriahkan tahun baru pada gede-gede udah gitu banyak ! nah dari referensi itu ekspektasi gue tentang tahun baru di Yogyakarta semakin tinggi.  Jadi sebelum berangkat gue coba booking-booking kereta buat ke Yogyakarta dan tiket kereta dari Gubeng ke Lempuyangan penuh mulu ! ah gimana coba ? yah mau gak mau gue manteng nunggu ada kursi yang kosong dan akhirnya dapet juga.

ww.lunarv2.com - Stasiun Gambir
Udah semuanya diurusin, tinggal berangkat ! Yap gue bakal buat perjalanan kali ini adalah perjalanan paling gila keliling Indonesia, lebih tepatnya pulau jawa *lebay amat kambing keliling Indonesia* selama 2018. Dan kali ini gue bareng sama adek gue karena dia ngerengek pengen ikut, tapi menurut gue sih pingin coba naik eksekutif. Semua bekel dia gue yang harus nanggung, pedih. Beberapa hari stay dulu di Jakarta sebelum berangkat dan hari Minggu siang gue berangkat dari Stasiun Gambir menuju Jawa Timur, print tiket dan tertera Type Penumpang : Voucher Unregistered 100% dalam tiket tersebut ! Rare brow ! Kereta Bangunkarta siap berangkat jam 15.00 , langsung naik aja deh. Sambil duduk sambil di cek pula tiket gue sama kondektur, sebenernya sih random tapi karena muka gue yang ngeselin jadi punya gue kena cek. 

"Permisi.. boleh lihat tiketnya ?" Kondektur menghampiri
"Enggak boleh, *ditampol*" 
"Wah Voucher ya mas ?" Tanya Kondektur.
"Iya pak, alhamdulillah" Jawab gue sedikit keras biar penumpang lain sadar diri.
"Selamat menikmati" Kondektur sambil nyerahin tiket.
"Oke, makasih pak" Jawab gue.

Wuw.. perjalanan kereta eksekutif terpanjang yang bakal gue tempuh ! 14 Jam di kereta eksekutif boss quh, rela banget gue mah apalagi gretong !

www.lunarv2.com - Rela Gue Perjalanan Panjang
Perjalanan lancar, tiap stasiun terlewati perlahan tapi masih banyak stasiun yang harus dilewati. Enaknya jalur utara itu udah Double Track juga jalanya lurus terus gak banyak belok atau naik-turun jadi bisa dibilang cepet lah kalo 14 Jam dari ujung Barat ke ujung Timur mah. Cuaca lumayan cerah sampai masuk daerah Cirebon cuaca gelap parah, itu udah kayak yang ada badai di depan ! Dan bener aja di depan ada badai, jadi sebelum berita angin puting beling di daerah Cirebon emang cuaca disana udah agak ekstrim. Kereta melambat entah mengapa, mungkin masinisnya gak keliatan karena hujan atau takut anjlok karena banjir, sebab posisi kereta sudah lewat Stasiun Cirebon yang kanan kirinya adalah sawah.. Diluar jendela begitu gelap pedahal baru jam 5 sore, hujan begitu deras tapi sesekali diluar begitu terang dibanding lampu di gerbong kereta, sambaran kilat yang menghantam persawahan luas terus menerangi diiringi gledek yang menambah bombastis suasana. Yang gak habis pikir gue sih ada motor yang berani nyebrang sawah yang begitu luas pas lagi badai dan cuman sendirian, keliatan dari sorot lampu motornya yang kuning redup ditengah badai, gimana kalo kesamber ya ? Duh kasian tuh kalau petani.

www.lunarv2.com - Setelah Badai di Stasiun Tegal
Indah setelah badai berlalu, kata-kata itu ternyata bener ! Sampai Stasiun Tegal cuaca begitu indah, langit lembayung yang biasanya jingga dipadu merah, tapi kini dipadu dengan warna ungu juga, ah.. pokoknya.. indah, bersyukur gue bisa liatnya juga. Kereta mulai lanjut dan perut gue mulai berontak, berarti saatnya buka nasi bungkus dan biar nikmat makannya di gerbong makan, belajar disiplin !

"Mbak pesen teh" Pinta gue ke Mbak Pramugari
"Oh iya mas" Jawabnya

Gerbong makan kursinya cuman 4 dan gak bisa dipindahin lagi, payah. Lirik kanan-kiri, orang lain pada makan sama nasi kotak yang harganya 30.000an, beuh gue mah mending buat makan 1 hari kedepan 30.000 mah. 

"ini mas teh nya" si mbak ngagetin dari belakang, sambil liat-liat gue makan. 
"ada apa mbak ?" tanya gue 
"enggak mas" jawabnya

si mbak caper nih..
Karena makan gue lama adek gue ampe bulak-balik mulu, dan ya akhirnya beres.

"a, liat tuh papan peringatan di atas" suruh adek gue
"apaan?" sambil ngelirik ke atas, "astagfirullah" gue pura-pura kaget.

-TERIMAKASIH TELAH TIDAK MEMBAWA MAKANAN DARI LUAR-

Sumpah gue gak tau, tapi gak kaget.
Sebuah peringatan yang menampar kaum gembel kayak gue, dan gue jawab sama-sama.
pantes aja dari tadi adek gue gak ngabisin makannya sama pramugari juga mundar-mandir terus liatin gue, tapi pas gue liatin balik dia jatuh cinta, dasar amatir.

www.lunarv2.com -  Stasiun Semarang
Semakin malem kereta semakin dingin dan pasangan depan bangku gue semakin mesra, apapun yang mereka lakukan gue tetap istigfar sembari menghitung setiap stasiun kecil yang terlewat. Tapi tuhan memang baik, petugas membagikan selimut gratis yang haram hukumnya jika dibawa pulang, iya cuman dipinjemin doang tapi setidaknya mengurangi dingin tengah malam yang menusuk-nusuk jambang gue yang gak tumbuh-tumbuh ini. Penumpang lain begitu pulas mengikuti perjalanan tersebut sampai-sampai ada yang ngorok ! berisik woy, gue gak bisa tidur ! Sampai jam 2 malem itu suara masih kedengeran dan akhirnya berhenti ketika dia keselek ilernya sendiri.

Kereta sudah sampai Mojokerto, menandakan udah hampir sampai ke tujuan. sekitar 2 jam lagi untuk sampai Stasiun Gubeng dan gue usahakan pakai buat tidur, rebahan dikit plekk... gelap dah dunia.. Bangun sedikit dan liat jam ternyata masih jam set 4 dan tidur sebentar lalu persiapan untuk turun. Pengumuman dari Speaker tidak terdengar karena rusak, tetapi diluar sudah terlihat papan tulisan Stasiun Gubeng yang berarti sudah sampai. Saya melompat dari gerbong dan Yessss.... Perjalanan gila akan dimulai lagi !

www.lunarv2.com - Perjalanan Dimulai !

Part II : Tangkai Belalang Sembah
Part III : Kota Batu Cosmodrom Planning Spontanitas
Part IV : Masih Proses