Wisata Alam Tahura Djuanda: Tempat Kopdarnya Penjajah di Bandung - LunarV2 Trip

Tuesday 10 September 2019

Wisata Alam Tahura Djuanda: Tempat Kopdarnya Penjajah di Bandung


Beberapa orang berkata, bahwa impian itu perlu dikejar. Beberapa orang berkata, mimpi itu perlu dipertahankan dan Beberapa orang berkata bahwa mimpi itu harus ditukar dengan pengorbanan. Mereka semua gak salah dalam melontarkan kata-kata. Karena perkara mimpi itu seperti kepercayaan, yang dimana setiap orang berbeda pandangan dari cara mempercayai hal tersebut. Gue pun disini punya mimpi untuk berangkat ke Jepang, tapiii berhubung gue belum gableg duit jadi ya masih berangan-angan aja. 

"Kenapa gak pake cara super gembel yang biasanya lo pake?"

Masalahnya, mau pake cara super gembel manapun, syarat itu belum bisa terpenuhi saking emang mahalnya berangkat kesana. Tapi berharap pun gue sambil berusaha, kayak Indonesia aja pas pingin merdeka. Sebelumnya leluhur kita bermimpi tentang cara terlepas dari kepedihan sebagai kaum yang terjajah, dari mimpi itu mereka berusaha mewujudkannya karena mungkin sebagian dari bangsa Indonesia penasaran tentang arti kata kebebasan dari sebuah kemerdekaan. Dari sana, mimpi mereka tercapai berkat usaha dan mimpi. 

"Skipppp!!!! Skippp!!! Skippp!!! Ngapain gue bahas sejarah, sejarah juga belum pernah bahas gue"

Nah berhubung gue belum bisa berangkat ke Jepang, maka gue melakukan dan mengunjungi sesuatu yang ada kaitannya dengan Jepang. Mulai dari jelajah Indonesia cari turis Jepang, nonton anime Hamtaro, belajar bahasa Arab dan gue baru tau bahwa di Bandung ada Goa Jepang, "Goa Jepang" bukan "Gue Jepang". Tapi sama aja ya? bego anjir.

Iya, selain banyak wisata buatannya, di Bandung juga memiliki wisata kuliner bersejarah. Terletak di Taman Hutan Raya Djuanda, Bandung. Lebih tepatnya di wilayah Dago sebelum Tebing Kraton, kalo bingung cari aja lah di Google, yakan?  Tahura adalah sebuah hutan yang berisi peninggalan sejarah dari zaman kolonial dan ada juga museum yang berisikan diorama hewan-hewan yang ada di wilayah hutan tersebut. Tapi, Tahura Djuanda lebih terkenal karena terdapat Goa Belanda sama Goa Jepangnya.


Wisata Goa itu adalah wisata peninggalan penjajah yang didirikan di antara bukit dan lembah, yaitu sebuah Goa buatan yang dalam dan kokoh. Goa buatan yang mungkin terinspirasi dari lagu ninja hatori mendaki gunung lewati lembah itu, banyak berjejer di samping bukit yang curam, disana terdapat Goa Belanda dan Jepang yang saling berdekatan dan bertetangga, tapi sampe sekarang gue juga bingung, kenapa para penjajah membuat Goa yang berdekatan, apa mungkin biar gampang buat kopdar?

"Kopdar yoooo... kopdarrrr!!!"

Ngomong-ngomong kopdar, banyak warung dan cafe yang tersebar di wilayah Tahura Djuanda. Mulai dari warung makan, warung nongki, warung oleh-oleh, kecuali warung remang-remang kagak ada! tapi gak tau juga kalo pas zaman penjajahan. Di Tahura ini juga tidak hanya wisata tentang Goa saja tapi juga ada beberapa objek wisata yang menarik seperti gue Penangkaran Rusa, air terjun atau Curug dan beberapa hal menarik lainnya.

Objek Wisata Tahura - www.lunarv2.com
Macan - www.lunarv2.com
Kandang Kelinci - www.lunarv2.com
Selain wisata yang membuat anak-anak bosan, ada juga objek wisata yang membuat anak-anak betah di Tahura, yaitu adanya kandang Kelinci dan Ayam. Menurut gue, kelinci disana gede-gede dan bermacam-macam jenisnya. Ada kelinci yang berbulu lebat sekali, dan mungkin disana ada sekitar 60an kelinci dewasa

Petunjuk Jalan Tahura - www.lunarv2.com
Jika masuk dari Gate 1 maka paling terjauh objek wisatanya berjarak 4.8 Km yaitu Curug Omas Maribaya, jadi jika ingin berkunjung ke Tahura ini lebih baik datang pagi-pagi kecuali mau uji nyali kayak KKN Desa Penari. Sayangnya gue hanya bisa sampe ke Penangkaran Rusa aja karena waktu yang tidak memungkinkan, soalnya daerah disana masih bener-bener hutan, ya seperti judulnya aja Taman Hutan Raya jadi jangan berharap lebih seperti ada Indomerit di tengah Tahura.

Hutan dan Bukit - www.lunarv2.com
Suasana yang benar-benar hutan, paling sore wisata ini sepi sekitar jam 5, jadi kalau lebih dari jam 5 sore gue kurang tau ya situasinnya. Ha! Nah tadi kan gue ngomongin tentang peninggalan penjajah ya? sekarang gue kasih liat tempatnya, gimana sih ngerinya Goa penjajah itu.

Jajaran Goa Jepang - www.lunarv2.com
Tampak berjajar seperti mau kopdar, tetanggan gitu enak liatnya ya cuy? Tapi kayaknya kalo zaman dulu boro-boro enak yang pasti banyak pribumi yang disiksa disana. Jujur aja, gue gak masuk ke Goa Jepang, soalnya sempit! kayak harus nunduk-nunduk udah gitu gelap lagi, *namanya juga Goa bego* Gimana kalo tampak depannya? Nih gue liatin betapa sempitnya Goa Jepang.

Lubang Goa Jepang - www.lunarv2.com
Gue tinggi 171 Kbps dan ini atap Goa udah sampe sejajar sama jidat gue. betapa sempitnya Goa Jepang. Gue juga gak tau kenapa Jepang suka yang sempit-sempit, mungkin biar lebih maksnyos kali. Tapi sumpah, kalo lu berdiri depan lubang masuk Goa Jepang udah pasti bakal kerasa dinginya hawa Goa dari dalam, Creepy juga kan euy! Beda lagi sama Goa Belanda yang lebih besar lubangnya, mungkin disesuaikan sama lubang-lubang orang Belanda yang besar dan lebar, Lubang Hidung maksud gue.

Nah selain ada Goa yang Creepy ada juga Cafe sebelum ke Goa Belanda, konsepnya sih penuh dengan tema Belanda dan bendera Belanda. Tapi tempatnya itu disamping tebing, kalau siang pemandangannya bagus sih menurut gue, soalnya dibawah tebing tersebut ada sungai yang nyambung ke Curug Koleang dan Omas Maribaya.

Holland Spot - www.lunarv2.com 
Cafe Holland - www.lunarv2.com
Setelah itu ada Goa Belanda dan yang seperti gue jelasin tadi, lubangnya gede kayak garasi pabrik tapi tetep aja Creepy. Didepan Goa Belanda ada tukang senter yang mengambil keuntungan dari kegelapan Goa dengan harga sewa senter 5.000/ekor. Tapi Goa Belanda tersebut adalah jalan tercepat ke destinasi selanjutnya, ya kecuali lu mau jalan ngeliling bukit, susah ya kalo jadi orang penakut mah euy.

Jembatan Gantung - www.lunarv2.com
Nah sebelum ke Penangkaran Rusa kalian bakal lewat dulu jembatan Sirotol Mustaqim Gantung dulu, yang sebelum jembatan ini adalah Curug Kolang kalo gak salah mah, nah setelah jembatan itu kalian bakal jalan menyusuri Paving Block sekitar 200 Meter yang akhirnya terhubung ke Penangkaran Rusa. Penangkaran ini beneran keren sih menurut gue mah, soalnya kawasan liar Rusanya luas dibanding di Kebun Binatang yang gue temui.

Penangkaran Rusa - www.lunarv2.com
Ini ke sebelah kiri masih luas cuy, cuman kamera gue nya aja yang terbatas, di ujung sana ada tempat untuk turis memberi makan Rusa-Rusa di Tahura tersebut. Gue datang pas hari kerja dan sore hari waktu sampai Penangkaran Rusa jadi ya sepi kayak gini.

Tempat Menyuapi Rusa - www.lunarv2.com
Nah bisa ngasih makan kayak gini, si Bule juga gue jadiin model buat di Blog gue, biar lebih estetik. Gimana estetik gak sekarang blog gue? Ini model gratis! Jadi wisatawan akan diberi rumput yang gak tau bayar atau gratis, tapi menurut gue sih bayar ya. Kalu mau gratis bisa ngarit sendiri! Nah udah dari tempat Penangkaran gue langsung cabut ke Curug Omas Maribaya yang jalannya itu melewati pintu air. Makin sana jalannya makin gak jelas, kayaknya jarang pengunjung ke Curug Omas Maribaya, gue juga udah berusaha kesana tapi keburu sore dan gue gak mau ngambil resiko, yang akhirnya balik lagi walaupun suara curug udah terdengar sih.

Pintu Air Tahura - www.lunarv2.com
Nah ini gue photo dari atas penyebrangan pintu air, mungkin lagi kemarau ya jadinya kayak gitu, kering.


2 comments:

  1. The tourism of this type allows you to visit the most interesting and unusual sights in various places. There are magnificent flora and fauna

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yea, of course. Because nature always gives something interesting

      Delete